KEMBANG API YANG MEMPERINDAH LANGIT
Dalam setiap perayaan
begitu banyak kembang api yang menghiasi langit. Mulai dari perayaan olimpiade,
perayaan tahun baru , ataupun saat ulang tahun. Tahu kah kamu bahwa kembang api
merupakan reaksi kimia dimana terdapat reaksi atom dan reaksi daya warna, suara
dan asap dari kembang api. Sejarah kembang api bermula dari China. Sekitar abad
ke-9, seorang juru masak yang secara tidak sengaja mencampur tiga bahan bubuk
hitam (black powder) yang ada di dapurnya, yaitu garam peter atau KNO3 (kalium
nitrat), belerang (sulfur), dan arang dari kayu (charcoal). Ternyata, campuran
ketiga bahan tersebut merupakan bubuk mesiu yang mudah terbakar, dengan tidak
sengaja campuran itu terbakar dan menghasilkan ledakan.
Pada kembang api kita
bisa melihat warna-warna yang gemerlap diudara, Bahan kimialah yang menyebabkan
warna-warna pada kembang api. Untuk menghasilkan loncatan api dan letupan
suara, sebuah oksidator direaksikan dengan logam seperti magnesium (Mg) atau
aluminium (Al) yang dicampur dengan belerang (S). Reaksi yang ditimbulkan
menyebabkan suatu kilatan cahaya akibat terbakarnya magnesium dengan sangat
cepat.
Setiap jenis atom atau
molekul pada awalnya memiliki seperangkat energi elektron yang unik. Maka, tiap
jenis atom atau molekul dalam nyala api akan mengambil dan melemparkan kembali
jumlah energi yang unik pula. Itu sebabnya atom dan molekul berbeda akan
menancarkan panjang gelombang atau warna cahaya berbeda. (Dalam bahasa ilmiah :
setiap atom atau molekul memiliki spektrum emisi unik masing).
Sayangnya bagi pabrik kembang api, kebanyakan atom molekul memancarkan cahaya
dalam warna-warni yang tidak tampak oleh manusia ; di daerah spektrum ultra
ungu atau inframerah. Bagaimanapun, masih ada atom-atom unsur tertentu yang
memancarkan warna-warna cemerlang dalam daerah spektrum cahaya nampak sehingga
dapat kita nikmati.
Berikut ini beberapa jenis atom
(dalam bentuk senyawa kimia masing-masing) yang di gunakan untuk membuat
warna-warna dalam kembang api, merah didapat dari stronsium (paling
sering dipakai) untuk membuat cahaya berwarna crimson (merah tua
keunguan), kalsium untuk membuat warna merah kekuningan, lithium untuk
membuat warna kuning hijau terang. Hijau didapat dari barium (paling sering
dipakai) untuk membuat warna hijau kekuningan, tembaga untuk membuat
warna hijau zamrud, telurium untuk membuat warna hijau rumput, thalium
untuk membuat warna hijau kebiruan, seng untuk membuat hijau
keputihan. Biru didapat dari tembaga (paling sering dipakai) untuk membuat
warna azure (biru langit cerah), arsenikum untuk membuat
warna biru muda, timbal untuk membuat warna biru muda, selium juga
digunakan untuk membuat warna biru muda. Ungu didapat dari cesium untuk
membuat warna ungu kebiruan, kalium untuk membuat warna ungu
kemerahan, dan rubidium untuk membuat warna ungu.
Sumber oleh :
asalasah.blogspot.com/2013/03/cara-kerja-kembang-api-hingga-bisa.html
http://asal-usul-motivasi.blogspot.com/2011/02/asal-usul-sejarah-kembang-api.html
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking